Ilmu Sosial Dan Kebudayaan ( Kehidupan Sosial Dan Kebudayaan Dimasyarakat )
Ilmu Sosial Dan Kebudayaan
( Kehidupan Sosial Dan Kebudayaan Dimasyarakat )
Nama : Zico Wijaya
NIM : 4011611089
Kelas : C
Universitas Bangka Belitung
Fakultas Ilmu Hukum
T.A 2016 / 2017
Kata Pengantar
Segala puji kepada Allah SWT. Atas berkat rahmatnyalah saya dapat menyelesaikan makalah Sosial Dan Kebudayaan ini tepat waktu.
Saya merasa dengan makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca dalam mengenal Kehidupan Sosial Dan Budaya, sekaligus dengan selesainya makalah ini dapat mentuntaskan tugas saya dalam mata kuliah Sosial Dan Kebudayaan.
Dan tidak lupa saya meminta maap atas kesalahan – kesalahan terhadap yang ada dalam makalah ini, dengan adanya masukan dari bapak dan pembaca mungkin akan memperbaiki isi dari makalah ini menjadi lebih baik.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih kepada bapak dan pembaca semoga mendapat manfaat.
Pangkal Pinang, 25 Februari 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya, manusia senantiasa berperan ganda, yaitu sebagai makhluk individu dan sosial. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain disebut gregariousness sehingga manusia disebut social animal (hewan sosial). Karena sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua kecenderungan pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (masyarakat), dan keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya. Kecenderungan manusia untuk hidup bersosial-bermasyarakat sudah ada sejak lahir.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang hidup bersama dan yang menghasilkan kebudayaan.Dengan demikian, tak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya.Terdapat hubungan timbal balik antara kebudayaan dengan masyarakat, sebagaiamana ada hubungan antara kebudayaan, peradaban dan sejarah.Masyarakat itu menghasilkan kebudayaan, sedangkan kebudayaan itu menentukan corak masyarakat. Jadi antara manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Melalui ini,kita akan melihat seberapa eratnya masyarakat dengan budayanya,dan budaya dengan masyarakatnya,serta seberapa penting dan bagaimana kebudayaan itu ada di dalam masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana kehidupan sosial dalam kehidupan masyarakat sehari-hari?
- Bagaimana pentingnya kebudayaan di masyarakat?
1.3 Tujuan pembuatan makalah
Supaya makalah ini dapat menjadi bahan referensi untuk mempelajari tentang Filsafat Ilmu dan sebagai wawasan bagi pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Masyarakat
Kehidupan bersama manusia berlangsung dalam wadah yang lazim disebut masyarakat. Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). 2.Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.Berikut ini pengertian masyarakat menurut beberapa ahli :
Koentjaraningrat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Paul B. Horton & C. Hunt
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
L Gillin dan J.P Gillin
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah manusia yang hidup bersama di suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan dan berinteraksi dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.
· Terbentuknya Masyarakat
Kelompok social atau masyarakat terbentuk karena manusia – manusia menggunakan pikiran,perasaan, dan keinginannya dalam memberikan reaksi terhadap lingkungannya. Manusia mempunyai naluri untuk selalu berhubungan dengan sesamanya.Hubungan yang berkesinambungan ini mengahsilkan pola pergaulan yang disebut pola interaksi social.
Untuk terbentuknya suatu masyarakat, paling sedikit harus terpenuhi tiga unsur sebagai berikut :
- Terdapat sekumpulan orang.
- Berdiam atau bermukim di suatu wilayah dalam waktu yang relative lama.
- Akibat dari hidup bersama dalam jangka waktu yang lama itu menghasilkan kebudayaan berupa system nilai, system ilmu pengetahuan dan kebudayaan kebendaan.
Ada tiga jenis masyarakat dilihat dari lingkungan hidupnya, yaitu:
- Masyarakat primitif, yaitu masyarakat yang terisolir atau mengisolasikan diri dengan dunia atau masyarakat luar, cara hidup masih terbelakang, kebudayaan yang rendah, dan tempat tinggal yang berpindah-pindah (nomaden).
- Masyarakat desa, yaitu masyarakat yang agraris yang kebutuhan hidupnya banyak bergantung dari hasil bertani dan menangkap ikan, kehidupan mereka sangat bergantung pada iklim dan pergantian musim.
- Masyarakat kota, yaitu masyarakat yang merupakan tempat berbaurnya segala macam suku bangsa dan bertumpunya hasil-hasil teknologi modern, sifat-sifat individualitas tumbuh dan berkembang.
· Tipe – Tipe Masyarakat
Tipe masyarakat dibedakan menjadi 2 yaitu :
A. Masyarakat Terbuka adalah masyarakat yang mau menerima perubahan-perubahan,baik perubahan budaya maupun perubahan teknologi dan segala macam perubahan yang terjadi di lingkungannya.
B. Masyarakat Tertutup
Masyarakat tertutup sulit menerima perubahan. Mereka bersifat bahwa perubahan akan menyebabkan hilangnya keaslian budayanya. Mereka menutup diri akan perubahan, adakalanya mereka menerima perubahan namun sifatnya terbatas bahkan ada yang tak mau menerimanya sama sekali. Mereka tak mau bergaul dengan masyarakat luar.
· Golongan atau Social Kategory
Golongan adalah kelompok-kelompok dalam masyarakat yang didasarkan atas ciri-ciri umum.Baik ciri umum yang objektif, maupun ciri umu yang tidak objektif, yaitu stereotipe dari individu-individu anggota kelompok.
- Pengertian Golongan Sosial
Ilmu – Ilmu sosial bertujuan untuk mengetahui keteraturan keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Pitirim A. Sorokin menggunakan istilah pelapisan sosial yaitu pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat/hierarkhis. Perwujudannya dikenal dengan adanya kelas sosial tinggi (upper class) contohnya: pejabat, penguasa, dan pengusaha; kelas sosial menengah (midle class) contohnya: dosen, pegawai negeri, pengusaha kecil dan menengah; kelas sosial rendah (lower class) contohnya: buruh, petani, dan pedagang kecil.
- Timbulnya Golongan Sosial
Golongan sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya sebagai hasil proses pertumbuhan masyarakat. Faktor penyebabnya antara lain: kemampuan/kepandaian, umur, jenis kelamin, sifat keaslian, keanggotaan masyarakat dan lain-lain. Faktor penentu dari setiap masyarakat berbeda-beda, misalnya pada masyarakat berburu faktor penentunya adalah kepandaian berburu.
- Terdapat beberapa pembagian golongan sosial sebagai berikut :
1). Sistem Golongan Sosial dalam Masyarakat Pertanian (Agraris), di dasarkan pada hak dan pola kepemilikan tanah, terbagi menjadi:
§ Golongan Atas : para pemilik tanah pertanian dan pekarang untuk rumah tinggal (penduduk inti).
§ Golongan Menengah: para pemilik tanah pekarangan dan rumah tapi tidak memiliki tanah pertanian (kuli gendul).
§ Golongan Bawah : orang yang tidak memiliki rumah atau pekarangan (inding ngisor).
2). Sistem Golongan Sosial pada Masyarakat Feodal, di dasarkan pada hubungan kekerabatan dengan raja/kepala pemerintahan, terbagi menjadi :
§ Golongan Atas : kaum kerabat raja atau bangsawan.
§ Golongan Menegah : rakyat biasa (kawula).
3). Sistem Golongan Sosial dalam Masyarakat Industri, meliputi :
§ Golongan teratas terdiri para pengusaha besar atau pemilik modal, direktur, komisaris.
§ Golongan menengah atau madya terdiri dari tenaga ahli dan karyawan.
§ Golongan bawah seperti buruh kasar, pekerja setengah terampil, pekerja sektor informal (pembantu).
· Pengertian Kategori Sosial
Menurut Koentjaraningrat, kategori sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri-ciri obyektif yang dikenakan pada manusia-manusia tersebut. Dalam kategori sosial tidak terikat oleh unsur adat istiadat, sistem norma, sistem nilai tertentu, tidak memiliki identitas, tidak memiliki lokasi, tidak mempunyai organisasi, dan tidak memiliki pemimpin.
· Perkumpulan (Asosiasi)
Perkumpulan atau asosiasi adalah kesatuan manusia yang dibentuk secara sadar untuk tujuan-tujuan khusus. Terbentuknya perkumpulan dilandasi oleh kesamaan minat, tujuan, kepentingan, pendidikan, keahlian profesi, atau agama.Perkumpulan merupakan suatu organisasi buatan yang bersifat formal, dengan jumlah anggota relatif terbatas, memiliki kepentingan-kepentingan tertentu, hubungan antar anggota tidak bersifat pribadi, memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
· Kelompok
Kelompok adalah kesatuan sosial yang memiliki ciri-ciri: sistem organisasi yang merupakan pengelompokkan individu pada masa-masa tertentu dan berulang-ulang, memiliki unsur pimpinan dan memiliki aturan-aturan tertentu.
- Kelompok Sosial
Kelompok sosial (social group) adalah himpunan/kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama, terdapat hubungan timbal balik, saling memengaruhi sehingga timbul suatu kesadaran untuk saling menolong di antara mereka.
Kesatuan manusia yang hidup bersama disebut kelompok sosial harus memenuhi kriteria :
§ Adanya kesadaran setiap kelompok bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok tersebut.
§ Terdapat hubungan timbal balik (interaksi) antar anggota kelompok
§ Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku tertentu.Memiliki suatu sistem dan proses tertentu.
2.2 Konsep Kebudayaan
Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah pendukungnya. Dalam pengertian sehari-hari, kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian. Akan tetapi apabila istilah kebudayaan diartikan menurut ilmu-ilmu social, kesenian merupakan salah satu saja dari kebudayaan. Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melvile J. Herskovit dan Bronislaw Malinowski, mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan adanya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. Kemudian Herskovits memandang kebudayaan sebagai suatu yang super organic karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi kegenerasi tetap hidup terus, walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran.
Kata ‘kebudayaan’ berasal dari budhayyah (bahasa sanksekerta) yang merupakan bentuk jamak dari ‘buddhi’, yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.
Adapaun istilah culture yang merupakan bahasa asing, sama artinya dengan kebudayaan yang berasal dari kata latin colere. Artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Sehingga culture dipahami sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Antropolog EV Tylor memberikan definisi kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
· Unsur – Unsur Budaya
Sarjana antropologi Melville J Herskovits merumuskan unsur-unsur kebudayaan , yaitu:
- Alat-alat teknologi
- Sistem ekonomi
- Keluarga
- Kekuasaan politik
Sarjana antropologi lainnya, Malinowski yang dikenal dengan Teori Fungsionalnya, menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan, yaitu:
- Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekitarnya
- Organisasi ekonomi
- Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan, perlu diingat bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan yang utama
- Organisasi kekuatan
Unsur-unsur kebudayaan untuk kepentingan ilmiah dan analisisnya diklasifikasikan ke dalam unsur-unsur pokok atau besar kebudayaan, lazim disebut culture universals. Istilah ini menunjukkan bahwa unsur-unsur tersebut bersifat universal, yaitu dapat dijumpai pada setiap kebudayaan di mana di dunia ini. Tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai culture universals, yaitu:
1). Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transport, dan sebagainya)
2). Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya)
3). Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan)
4). Bahasa
5). Kesenian
6). Sistem pengetahuan
7). Religi
· Wujud Kebudayaan
Menurut JJ Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga : gagasan, aktivitas, dan artefak.
- Gagasan (wujud ideal).
o Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang terbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang bersifat abstrak, tidak dapat diraba dan disentuh.
- Aktivitas (tindakan)
o Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering disebut dengan system social. Sistem social ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan, kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
- Artefak (karya)
o Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas , perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
· Norma Budaya
Bagian penting dari kebudayaan suatu masyarakat adalah nilai social. Suatu tindakan dianggap sah, dalam arti secara moral diterima, kalau tindakan tersebut harmonis dengan nilai-nilai yang disepakati dan dijunjung tinggi oleh masyarakat di mana tindakan tersebut dilakukan. Dalam sebuah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kesalehan beribadah, maka apabila ada orang yang malas beribadah tentu akan menjadi bahan pergunjingan.
· Nilai adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Horton and Hunt mendefinisikan nilai adalah gagasan mengenai apakah suatu pengalaman itu berarti atau tidak berarti. Dalam rumusan lain, nilai merupakan anggapan terhadap sesuatu hal, apakah hal itu pantas atau tidak pantas, penting atau tidak penting, mulia ataukah hina. Sesuatu itu dapat berupa benda, orang, pengalaman, tindakan, dan seterusnya.
· Notonegoro membedakan nilai menjadi tiga macam, yaitu:
§ Nilai material, meliputi berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berguna bagi jasmani
§ Nilai vital, yakni meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan berbagai aktivitas
§ Nilai kerohanian, meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia: nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai moral, dan nilai keagamaan.
· Fungsi dan Hakikat Kebudayaan Bagi Masyarakat
Kebudayaan memiliki fungsi yang besar bagi manusia dan masyarakat.Masyarakat memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjalani kehidupannya.Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri.Kemampuan manusia terbatas sehingga kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaannya juga terbatas di dalam memenuhi segala kebutuhan.Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan dalamnya.
Kebudayaan mengatur supaya manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Setiap orang bagaimanapun hidupnya, akan selalu menciptakan kebiasaan bagi dirinya sendiri. Kebiasaan merupakan suatu perilaku pribadi, yang berarti kebiasaan seseorang itu berbeda dari kebiasaan orang lain, walaupun mereka hidup dalam satu rumah.Kebiasaan menunjuk pada suatu gejala bahwa seseorang di dalam tindakan-tindakannya selalu ingin melakukan hal-hal yang teratur bagi dirinya sendiri.
Khusus untuk mengatur hubungan antar manusia, kebudayaan dinamakan pula struktur normatif atau menurut Ralph Linton, designs for lifing (garis-garis atau petunjuk dalam hidup). Yang dapat diartikan bahwa kebudayaan adalah suatu garis-garis pokok tentang perilaku atau blueprint for behavior, yang menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa yang seharusnya dilakukan, apa yang seharusnya dilarang dan sebagainya.
Kehidupan bersama manusia berlangsung dalam wadah yang lazim disebut masyarakat. Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). 2.Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.Berikut ini pengertian masyarakat menurut beberapa ahli :
Koentjaraningrat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Paul B. Horton & C. Hunt
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
L Gillin dan J.P Gillin
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah manusia yang hidup bersama di suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan dan berinteraksi dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.
· Terbentuknya Masyarakat
Kelompok social atau masyarakat terbentuk karena manusia – manusia menggunakan pikiran,perasaan, dan keinginannya dalam memberikan reaksi terhadap lingkungannya. Manusia mempunyai naluri untuk selalu berhubungan dengan sesamanya.Hubungan yang berkesinambungan ini mengahsilkan pola pergaulan yang disebut pola interaksi social.
Untuk terbentuknya suatu masyarakat, paling sedikit harus terpenuhi tiga unsur sebagai berikut :
- Terdapat sekumpulan orang.
- Berdiam atau bermukim di suatu wilayah dalam waktu yang relative lama.
- Akibat dari hidup bersama dalam jangka waktu yang lama itu menghasilkan kebudayaan berupa system nilai, system ilmu pengetahuan dan kebudayaan kebendaan.
Ada tiga jenis masyarakat dilihat dari lingkungan hidupnya, yaitu:
- Masyarakat primitif, yaitu masyarakat yang terisolir atau mengisolasikan diri dengan dunia atau masyarakat luar, cara hidup masih terbelakang, kebudayaan yang rendah, dan tempat tinggal yang berpindah-pindah (nomaden).
- Masyarakat desa, yaitu masyarakat yang agraris yang kebutuhan hidupnya banyak bergantung dari hasil bertani dan menangkap ikan, kehidupan mereka sangat bergantung pada iklim dan pergantian musim.
- Masyarakat kota, yaitu masyarakat yang merupakan tempat berbaurnya segala macam suku bangsa dan bertumpunya hasil-hasil teknologi modern, sifat-sifat individualitas tumbuh dan berkembang.
· Tipe – Tipe Masyarakat
Tipe masyarakat dibedakan menjadi 2 yaitu :
A. Masyarakat Terbuka adalah masyarakat yang mau menerima perubahan-perubahan,baik perubahan budaya maupun perubahan teknologi dan segala macam perubahan yang terjadi di lingkungannya.
B. Masyarakat Tertutup
Masyarakat tertutup sulit menerima perubahan. Mereka bersifat bahwa perubahan akan menyebabkan hilangnya keaslian budayanya. Mereka menutup diri akan perubahan, adakalanya mereka menerima perubahan namun sifatnya terbatas bahkan ada yang tak mau menerimanya sama sekali. Mereka tak mau bergaul dengan masyarakat luar.
· Golongan atau Social Kategory
Golongan adalah kelompok-kelompok dalam masyarakat yang didasarkan atas ciri-ciri umum.Baik ciri umum yang objektif, maupun ciri umu yang tidak objektif, yaitu stereotipe dari individu-individu anggota kelompok.
- Pengertian Golongan Sosial
Ilmu – Ilmu sosial bertujuan untuk mengetahui keteraturan keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Pitirim A. Sorokin menggunakan istilah pelapisan sosial yaitu pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat/hierarkhis. Perwujudannya dikenal dengan adanya kelas sosial tinggi (upper class) contohnya: pejabat, penguasa, dan pengusaha; kelas sosial menengah (midle class) contohnya: dosen, pegawai negeri, pengusaha kecil dan menengah; kelas sosial rendah (lower class) contohnya: buruh, petani, dan pedagang kecil.
- Timbulnya Golongan Sosial
Golongan sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya sebagai hasil proses pertumbuhan masyarakat. Faktor penyebabnya antara lain: kemampuan/kepandaian, umur, jenis kelamin, sifat keaslian, keanggotaan masyarakat dan lain-lain. Faktor penentu dari setiap masyarakat berbeda-beda, misalnya pada masyarakat berburu faktor penentunya adalah kepandaian berburu.
- Terdapat beberapa pembagian golongan sosial sebagai berikut :
1). Sistem Golongan Sosial dalam Masyarakat Pertanian (Agraris), di dasarkan pada hak dan pola kepemilikan tanah, terbagi menjadi:
§ Golongan Atas : para pemilik tanah pertanian dan pekarang untuk rumah tinggal (penduduk inti).
§ Golongan Menengah: para pemilik tanah pekarangan dan rumah tapi tidak memiliki tanah pertanian (kuli gendul).
§ Golongan Bawah : orang yang tidak memiliki rumah atau pekarangan (inding ngisor).
2). Sistem Golongan Sosial pada Masyarakat Feodal, di dasarkan pada hubungan kekerabatan dengan raja/kepala pemerintahan, terbagi menjadi :
§ Golongan Atas : kaum kerabat raja atau bangsawan.
§ Golongan Menegah : rakyat biasa (kawula).
3). Sistem Golongan Sosial dalam Masyarakat Industri, meliputi :
§ Golongan teratas terdiri para pengusaha besar atau pemilik modal, direktur, komisaris.
§ Golongan menengah atau madya terdiri dari tenaga ahli dan karyawan.
§ Golongan bawah seperti buruh kasar, pekerja setengah terampil, pekerja sektor informal (pembantu).
· Pengertian Kategori Sosial
Menurut Koentjaraningrat, kategori sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri-ciri obyektif yang dikenakan pada manusia-manusia tersebut. Dalam kategori sosial tidak terikat oleh unsur adat istiadat, sistem norma, sistem nilai tertentu, tidak memiliki identitas, tidak memiliki lokasi, tidak mempunyai organisasi, dan tidak memiliki pemimpin.
· Perkumpulan (Asosiasi)
Perkumpulan atau asosiasi adalah kesatuan manusia yang dibentuk secara sadar untuk tujuan-tujuan khusus. Terbentuknya perkumpulan dilandasi oleh kesamaan minat, tujuan, kepentingan, pendidikan, keahlian profesi, atau agama.Perkumpulan merupakan suatu organisasi buatan yang bersifat formal, dengan jumlah anggota relatif terbatas, memiliki kepentingan-kepentingan tertentu, hubungan antar anggota tidak bersifat pribadi, memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
· Kelompok
Kelompok adalah kesatuan sosial yang memiliki ciri-ciri: sistem organisasi yang merupakan pengelompokkan individu pada masa-masa tertentu dan berulang-ulang, memiliki unsur pimpinan dan memiliki aturan-aturan tertentu.
- Kelompok Sosial
Kelompok sosial (social group) adalah himpunan/kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama, terdapat hubungan timbal balik, saling memengaruhi sehingga timbul suatu kesadaran untuk saling menolong di antara mereka.
Kesatuan manusia yang hidup bersama disebut kelompok sosial harus memenuhi kriteria :
§ Adanya kesadaran setiap kelompok bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok tersebut.
§ Terdapat hubungan timbal balik (interaksi) antar anggota kelompok
§ Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku tertentu.Memiliki suatu sistem dan proses tertentu.
2.2 Konsep Kebudayaan
Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah pendukungnya. Dalam pengertian sehari-hari, kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian. Akan tetapi apabila istilah kebudayaan diartikan menurut ilmu-ilmu social, kesenian merupakan salah satu saja dari kebudayaan. Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melvile J. Herskovit dan Bronislaw Malinowski, mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan adanya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. Kemudian Herskovits memandang kebudayaan sebagai suatu yang super organic karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi kegenerasi tetap hidup terus, walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran.
Kata ‘kebudayaan’ berasal dari budhayyah (bahasa sanksekerta) yang merupakan bentuk jamak dari ‘buddhi’, yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.
Adapaun istilah culture yang merupakan bahasa asing, sama artinya dengan kebudayaan yang berasal dari kata latin colere. Artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Sehingga culture dipahami sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Antropolog EV Tylor memberikan definisi kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
· Unsur – Unsur Budaya
Sarjana antropologi Melville J Herskovits merumuskan unsur-unsur kebudayaan , yaitu:
- Alat-alat teknologi
- Sistem ekonomi
- Keluarga
- Kekuasaan politik
Sarjana antropologi lainnya, Malinowski yang dikenal dengan Teori Fungsionalnya, menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan, yaitu:
- Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekitarnya
- Organisasi ekonomi
- Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan, perlu diingat bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan yang utama
- Organisasi kekuatan
Unsur-unsur kebudayaan untuk kepentingan ilmiah dan analisisnya diklasifikasikan ke dalam unsur-unsur pokok atau besar kebudayaan, lazim disebut culture universals. Istilah ini menunjukkan bahwa unsur-unsur tersebut bersifat universal, yaitu dapat dijumpai pada setiap kebudayaan di mana di dunia ini. Tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai culture universals, yaitu:
1). Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transport, dan sebagainya)
2). Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya)
3). Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan)
4). Bahasa
5). Kesenian
6). Sistem pengetahuan
7). Religi
· Wujud Kebudayaan
Menurut JJ Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga : gagasan, aktivitas, dan artefak.
- Gagasan (wujud ideal).
o Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang terbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang bersifat abstrak, tidak dapat diraba dan disentuh.
- Aktivitas (tindakan)
o Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering disebut dengan system social. Sistem social ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan, kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
- Artefak (karya)
o Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas , perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
· Norma Budaya
Bagian penting dari kebudayaan suatu masyarakat adalah nilai social. Suatu tindakan dianggap sah, dalam arti secara moral diterima, kalau tindakan tersebut harmonis dengan nilai-nilai yang disepakati dan dijunjung tinggi oleh masyarakat di mana tindakan tersebut dilakukan. Dalam sebuah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kesalehan beribadah, maka apabila ada orang yang malas beribadah tentu akan menjadi bahan pergunjingan.
· Nilai adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Horton and Hunt mendefinisikan nilai adalah gagasan mengenai apakah suatu pengalaman itu berarti atau tidak berarti. Dalam rumusan lain, nilai merupakan anggapan terhadap sesuatu hal, apakah hal itu pantas atau tidak pantas, penting atau tidak penting, mulia ataukah hina. Sesuatu itu dapat berupa benda, orang, pengalaman, tindakan, dan seterusnya.
· Notonegoro membedakan nilai menjadi tiga macam, yaitu:
§ Nilai material, meliputi berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berguna bagi jasmani
§ Nilai vital, yakni meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan berbagai aktivitas
§ Nilai kerohanian, meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia: nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai moral, dan nilai keagamaan.
· Fungsi dan Hakikat Kebudayaan Bagi Masyarakat
Kebudayaan memiliki fungsi yang besar bagi manusia dan masyarakat.Masyarakat memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjalani kehidupannya.Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri.Kemampuan manusia terbatas sehingga kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaannya juga terbatas di dalam memenuhi segala kebutuhan.Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan dalamnya.
Kebudayaan mengatur supaya manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Setiap orang bagaimanapun hidupnya, akan selalu menciptakan kebiasaan bagi dirinya sendiri. Kebiasaan merupakan suatu perilaku pribadi, yang berarti kebiasaan seseorang itu berbeda dari kebiasaan orang lain, walaupun mereka hidup dalam satu rumah.Kebiasaan menunjuk pada suatu gejala bahwa seseorang di dalam tindakan-tindakannya selalu ingin melakukan hal-hal yang teratur bagi dirinya sendiri.
Khusus untuk mengatur hubungan antar manusia, kebudayaan dinamakan pula struktur normatif atau menurut Ralph Linton, designs for lifing (garis-garis atau petunjuk dalam hidup). Yang dapat diartikan bahwa kebudayaan adalah suatu garis-garis pokok tentang perilaku atau blueprint for behavior, yang menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa yang seharusnya dilakukan, apa yang seharusnya dilarang dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masyarakat adalah manusia yang hidup bersama di suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan dan berinteraksi dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan dan kebudayaan juga tidak bisa dipisahkan dari masyarakat,keduanya saling terkait,aling mempengaruhi dan memiliki hubungan timbal balik dengan segala tipe dan unsur-unsur yang ada pada masyarakat.
Daftar Pustaka
Prof.Dr.Rusmin Tumanggor,M.A., et al.2010.Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar.Jakarta : Kencana.
Jacobus Ranjabar, S.H.,M.Si.2006.Sistem Sosial Budaya Indonesia ( Suatu Pengantar ).Bogor : Ghalia Indonesia.
Drs.Lies Sudibyo,MH., et al.2013.Ilmu Sosial Budaya Dasar.Yogyakarta : C.V Andi Offset.
Masyarakat adalah manusia yang hidup bersama di suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan dan berinteraksi dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan dan kebudayaan juga tidak bisa dipisahkan dari masyarakat,keduanya saling terkait,aling mempengaruhi dan memiliki hubungan timbal balik dengan segala tipe dan unsur-unsur yang ada pada masyarakat.
Daftar Pustaka
Prof.Dr.Rusmin Tumanggor,M.A., et al.2010.Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar.Jakarta : Kencana.
Jacobus Ranjabar, S.H.,M.Si.2006.Sistem Sosial Budaya Indonesia ( Suatu Pengantar ).Bogor : Ghalia Indonesia.
Drs.Lies Sudibyo,MH., et al.2013.Ilmu Sosial Budaya Dasar.Yogyakarta : C.V Andi Offset.
No comments:
Post a Comment